Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 12:38:22【Resep Pembaca】431 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(81)
Artikel Terkait
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
- SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG
- Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda
- Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
- Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
- Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG
- Bantuan meningkat, penjarahan truk bantuan di Gaza turun drastis
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
Resep Populer
Rekomendasi

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh

Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi

Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya

Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara

BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar

Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars